Ticker

6/recent/ticker-posts

Ancaman Kritis:PLTN Ukraina Terbesar Bergantung Penuh pada Listrik Cadangan

 



KYIV – Kekhawatiran global kembali meningkat terhadap keselamatan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina, yang merupakan PLTN terbesar di Eropa. Fasilitas yang diduduki Rusia ini telah berulang kali terputus dari pasokan listrik eksternal utama, memaksanya untuk bergantung pada sistem daya cadangan selama periode yang semakin lama. Situasi ini, terutama pada fasilitas yang rentan di tengah zona perang, telah digambarkan sebagai "kritis" oleh para pemimpin Ukraina dan menimbulkan peringatan keras dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

•Ketergantungan pada Generator Darurat

​PLTN Zaporizhzhia, meskipun reaktor-reaktornya saat ini dalam kondisi mati dingin (cold shutdown) sejak 2022, masih sangat membutuhkan listrik untuk mendinginkan bahan bakar nuklir dan mengoperasikan sistem keselamatan penting lainnya. Kehilangan pasokan listrik eksternal dapat menyebabkan bahan bakar nuklir menjadi terlalu panas, berpotensi memicu bencana seperti yang terjadi di Fukushima, Jepang, pada tahun 2011.

​Dalam insiden terbaru, PLTN tersebut telah mengalami pemadaman listrik eksternal terlama sejak invasi Rusia dimulai pada Februari 2022, beberapa kali hanya mengandalkan generator diesel darurat sebagai "garis pertahanan terakhir". Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menekankan bahwa sistem cadangan ini tidak pernah dirancang untuk penggunaan jangka panjang.

•Risiko yang Meningkat

​Kepala IAEA, Rafael Grossi, telah berulang kali menyatakan keprihatinan mendalam tentang situasi tersebut. Meskipun generator diesel berhasil menjaga kondisi tetap stabil untuk saat ini, Grossi memperingatkan bahwa ketergantungan ini "jelas bukan situasi yang berkelanjutan dalam hal keselamatan nuklir."

Para ahli keselamatan nuklir menyoroti beberapa risiko utama:

​Kegagalan Generator: Generator diesel dapat gagal berfungsi, membutuhkan pengisian bahan bakar konstan, dan memerlukan pemantauan tanpa henti—sebuah tantangan besar di zona konflik.

​Kesulitan Perbaikan: Pertempuran yang sedang berlangsung telah memblokir akses untuk perbaikan saluran listrik utama dan cadangan yang rusak, memperpanjang ketergantungan pada generator.

​Integritas Fisik: Fasilitas tersebut telah mengalami kerusakan fisik berulang kali akibat serangan di sekitarnya, yang semakin membahayakan sistem keselamatan.

•Krisis di Tengah Konflik

​Pendudukan dan kontrol Rusia atas PLTN Zaporizhzhia sejak Maret 2022 telah mengubah fasilitas tersebut menjadi pusat krisis keselamatan nuklir yang berkelanjutan. Meskipun Kyiv dan Moskow saling menyalahkan atas penembakan di area PLTN, komunitas internasional, termasuk Uni Eropa, mendesak Rusia untuk segera menghentikan semua operasi militer di sekitar PLTN dan memungkinkan perbaikan dilakukan.

​Situasi ini tidak hanya menyoroti kerentanan infrastruktur nuklir di masa perang, tetapi juga menekankan perlunya peraturan internasional yang lebih jelas untuk melindungi fasilitas semacam itu dari konflik militer. Sementara perundingan sedang berlangsung, kekhawatiran akan potensi bencana nuklir tetap tinggi selama PLTN Zaporizhzhia terus beroperasi dalam kondisi genting dengan mengandalkan daya cadangan yang tidak dirancang untuk kondisi seperti ini.

Reactions

Post a Comment

0 Comments