Ticker

6/recent/ticker-posts

Bus Pengangkut Warga Gaza Ditembaki Israel, Sembilan Orang Sekeluarga Tewas

 




Jalur Gaza – Ketegangan di Jalur Gaza kembali memanas menyusul insiden tragis yang terjadi di tengah berlangsungnya perjanjian gencatan senjata. Pada Jumat (17/10), dilaporkan bahwa pasukan Israel menembaki sebuah bus yang membawa warga sipil Palestina, menewaskan sembilan anggota dari satu keluarga.

​Badan Pertahanan Sipil Gaza mengonfirmasi bahwa insiden berdarah ini terjadi di kawasan Zeitun. Para korban adalah anggota keluarga Abu Shabaan yang saat itu sedang berupaya memeriksa kondisi rumah mereka di daerah yang hancur akibat pertempuran.

Korban Sipil di Tengah Upaya Pulang

​Gencatan senjata yang disepakati bertujuan untuk mengizinkan penyaluran bantuan kemanusiaan dan memungkinkan warga yang mengungsi untuk sementara kembali ke kawasan tempat tinggal mereka—terutama di wilayah utara—untuk menilai kerusakan rumah. Namun, upaya yang seharusnya menjadi momen harapan ini berubah menjadi tragedi.

​Menurut laporan dari berbagai media, termasuk kantor berita AFP dan Al Jazeera, bus yang ditumpangi keluarga Abu Shabaan dihujani tembakan. Peristiwa ini menambah daftar panjang korban tewas di Gaza sejak gencatan senjata mulai berlaku. Al Jazeera melaporkan bahwa total sudah ada 28 warga Gaza yang tewas akibat serangan Israel sejak kesepakatan itu dimulai.

​Klaim Militer Israel

​Menanggapi insiden tersebut, militer Israel mengeluarkan pernyataan yang mengklaim bahwa penembakan itu merupakan respons terhadap ancaman. Pihak militer menyatakan telah melepaskan tembakan peringatan ke arah kendaraan yang dicurigai.

​"Pasukan telah melepaskan tembakan peringatan ke arah kendaraan mencurigakan itu, namun kendaraan tersebut terus mendekat dengan cara yang menimbulkan ancaman langsung bagi pasukan," demikian bunyi pernyataan yang dikutip oleh sejumlah media.

​Pihak Israel berdalih bahwa serangan-serangan ini ditujukan kepada individu yang dianggap "melanggar" kesepakatan gencatan senjata, terutama mereka yang mendekati atau melintasi "garis kuning" yang telah ditetapkan.

Gencatan Senjata di Ujung Tanduk

​Peristiwa penembakan ini langsung memicu kecaman keras dari Otoritas Palestina dan Hamas, yang menuduh Israel secara terang-terangan melanggar ketentuan gencatan senjata. Insiden ini juga menyoroti kerentanan perjanjian damai di tengah situasi yang sangat tidak stabil, di mana warga sipil Gaza masih menghadapi risiko tinggi saat berusaha kembali ke rumah mereka di tengah puing-puing.

​Banyak warga Gaza yang mencoba kembali ke lingkungan mereka melaporkan kesulitan dalam mengidentifikasi lokasi rumah mereka karena banyaknya bangunan yang rata dengan tanah dan tertimbun puing-puing. Bagi keluarga Abu Shabaan, perjalanan untuk melihat kondisi rumah malah berakhir dengan kematian.

​Tragedi ini menjadi pengingat pahit bahwa meskipun ada kesepakatan damai, keamanan bagi warga sipil di Jalur Gaza masih jauh dari terjamin. Komunitas internasional terus didesak untuk meningkatkan tekanan agar gencatan senjata dipatuhi sepenuhnya dan perlindungan warga sipil dijamin.

Reactions

Post a Comment

0 Comments